Purim: KESELAMATAN dan UCAPAN SYUKUR (bag 14 akhir)

Ketika hari raya TUHAN (Sabat, Paskah, Pentakosta, Pondok Daun dan hari raya lainnya) yang ditulis dalam Taurat, seluruhnya telah digenapi Yesus Kristus, maka perayaan itu berakhir dan ditiadakan karena telah genap dan selesai saat kedatanganNya kembali sebagai Mesias dengan langit dan bumi yang baru (Lihat Matius 5:18).
Karena Yesus adalah wujud hukum Taurat/Firman dalam daging (Lihat Kolose 2:16-17).
Dan hari rayaNya adalah Kristus Yesus.

Tetapi, perayaan Purim tidak diperintahkan dalam Hukum Taurat (Kitab Ester tidak termasuk Taurat).
Purim bukanlah hari raya TUHAN.
Purim adalah hari raya kita untuk mengucap syukur karena telah diselamatkanNya kita dari semua musuh dan malapetaka.

Ketika semua perayaan dalam Taurat berakhir, hanya perayaan Purim yang tidak akan berkesudahan.
Ucapan syukur kita selamanya.
Bermazmur bagi Dia selamanya.  (Lihat seluruh kitab Mazmur).
Sukacita kita tidak akan pernah berakhir.

Purim, ketika undi dibalik, ratapan diubah menjadi tarian akan terus dirayakan selama-lamanya... (lihat Ester 9:27-28)

Mazmur 30:11-12
Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita, 

supaya jiwaku menyanyikan mazmur bagi-Mu dan jangan berdiam diri. TUHAN, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.

Selamat Hari Purim, selamat Bersedekah!

Membaca renungan lainnya di
https://bersiaprapture.blogspot.com

Melihat video renungan di Youtube
https://m.youtube.com/channel/UCqHt2M0lu0gs14j4ouu7YUg



image from Google

Comments

Popular Posts